Gambar-Gambar Nubuata Para Nabi

Sejarah & Nubuatan (Daniel 7; Wahyu 13, 17)

Domba Jantan & Kambing Jantan (Daniel 8)

Panggilan Jam Kesebelas (Matius 20)
Kerajaan Batu (Daniel 2)


Wahyu 12

Pemeteraian 144.000 & Rombongan Besar (Wahyu 7:1-9)

Paradoks Besar Segala Zaman (Zakharia 4)

Nasihat-Nasihat yang Cocok pada Waktunya (Puisi)

Jika engkau adalah orang yang tidak sabar, duduklah dengan tenang dan berbicara dengan Ayub.
Jika engkau adalah hanya seorang yang lemah, pergi dan lihatlah kepada Musa.
Jika engkau menjadi lemah - tak berdaya, pandanglah kepada Eliyah dengan baik-baik.
Jika tidak ada lagi nyanyian dalam hatimu, dengarkanlah Daud.
Jika engkau mau menjadi bijaksana, bacalah buku Daniel.
Jika engkau keji, gunakanlah waktumu sebentar dengan Yesaya.
Jika hatimu tawar, biarlah murid yang kekasih itu meletakkan lengannya padamu.
Jika imanmu lemah, bacalah surat Paulus.
Jika engkau menjadi malas, perhatikanlah Yakobus.
Jika engkau kehilangan pandangan terhadap masa depan, berjalanlah melalui tangga-tangga wahyu dan pandanglah sekejap ke Tanah Perjanjian.

---- Tanpa Nama ---- 
(The Symbolic Code, Vol. 4, No. 1-3, p. 12)

Waspada terhadap Angin Doktrin

"Semua penganut kebenaran sekarang hendaknya melihat sekarang bagaimana perlunya meninggalkan setiap angin doktrin itu betapa pun juga ia itu menyenangkan atau masuk akal tampaknya. Ingatlah selalu akan kata-kata : “Bahwasanya, mereka yang pergi menuju ke negeri utara itu telah mendiamkan Roh-Ku di negeri utara.” (Bacalah : buku Paradoks Besar Dari Segala Zaman, hal. 26, 27, Traktat No.2, --- Zakharia 6 : 1-8). Saudara, Saudariku, ambillah doktrinmu hanya dari mangkok keemasan itu (bacalah buku Tongkat Gembala, jilid 2), dan janganlah menjadi seperti ombak-ombak di laut yang diombang-ambingkan angin ke sana kemari --- janganlah dihanyutkan ke sana kemari oleh banyak angin doktrin yang sedang bertiup dengan derasnya dari setiap arah untuk menyesatkan kamu daripada jalan menuju kerajaan yang kekal itu." (Tract 11, p. 12)
 

 

"Kamu telah mengetahui akan kenyataan, bahwa tidak ada terdapat kekacauan paham di masa Musa dahulu selama Musa sendiri yang menginterpretasikan Firman Allah itu kepada seluruh umat. Tetapi segera setelah Korah, Datan, Abiram dan lain-lainnya mencita-citakan menduduki jabatan Musa, maka kekacauan paham mulailah. Maka satu-satunya obat yang hanya Allah sendiri yang dapat menemukannya ialah membuat bumi mengangakan mulutnya dan menelan orang banyak penghirup paham itu, yaitu para hamba Allah ciptaan sendiri itu."

"Dalam sejarah kita terdapat bahkan kebanjiran para penterjemah Firman yang lebih besar (penyebab dari berbagai paham masa kini) daripada yang terdapat di masa Musa dahulu. Dan sesuai dengan Wahyu 12 : 15, 16, Tuhan mengamarkan, bahwa Ia akan kembali menggunakan suatu obat yang sama dengan obat kuno dahulu itu untuk melawan pembiakan paham masa kini. Maka orang dapat belajar untuk menghargai jabatan dari Roh Nubuat. Marilah sekarang kita membaca dari hal nasib orang-orang yang memilih untuk terus berjalan di bawah terang ciptaannya sendiri."


"Wahyu 12 : 16 :
 
'……. dan bumi mengangakan mulutnya, lalu menelan air bah yang disemburkan oleh naga itu dari dalam mulutnya.'"
 
"Di sini kita saksikan, bahwa suatu obat yang sama yang mengakhiri berbagai paham di masa Musa dahulu akan kembali digunakan untuk mengakhiri semua paham yang ada dalam sejarah kita sekarang ini, satu-satunya alat oleh mana keharmonisan akan dapat dikembalikan di antara semua teman anggota di dalam sidang sendiri, sama seperti juga di antara umat Kristen pada umumnya"
(Timely Greetings, Vol. 1, No. 14, p. 15, 16)

Davidian atau Laodikea


"Kamu, kamu sendirilah, akan sekarang dapat menjawab pertanyaan apakah kamu adalah seorang Davidian ataukah masih tetap seorang Laodikea. Jika kamu sudah merasa cukup dengan diri sendiri, dengan semua pegangan kerohanianmu, dengan rencana Injil buatan manusiamu; jika kamu mengira, bahwa Tuhan sedang berbicara kepadamu dengan cara apa saja yang kebetulan “mengetuk” di dalam ingatanmu; jika kamu mengira kamu telah memiliki semua Kebenaran, dan bahwa kamu tidak memerlukan apa-apa lagi; jika kamu mengira, bahwa setiap orang yang tidak memperoleh cap persetujuanmu terhadap kepercayaannya adalah seorang nabi palsu; dan jika kamu tetap merasa takut, bahwa ada orang sedang terus menerus berusaha menipumu karena ia mengajarkan sesuatu yang baru; jika kamu tidak pernah memberikan perhatian kepadanya, sehingga kamu mungkin membanting pintu terhadap seorang pembawa Kebenaran yang mungkin membawakan kepadamu “salep mata” Tuhan itu, dan “pakaian kawin” itu --- jika kamu melakukan semuanya ini atau pun sebagian daripadanya, maka kamu lebih mungkin harus menjadi seorang Laodikea, dan bukan seorang Davidian."

"Tetapi jika kamu menyadari bahwa pakaian-pakaianmu adalah kotor, dan bahwa perbuatan salahmu belum terhapus; jika kamu menyadari, bahwa kamu perlu berjalan dalam jalan-jalan Allah sebagaimana yang dikendalikan-Nya oleh perantaraan Yosua masa kini, jika kamu adalah seutuhnya bagi Allah saja dan sama sekali tidak bagi diri sendiri atau pun bagi dunia, maka tentu kamu adalah seorang Davidian atau sedang memulai menjadi seorang Davidian. Jika Saudara belum berpegang kepada semuanya ini, maka kamu hendaknya melihat supaya kamu laksanakan, dan jika kamu sudah berpegang, maka majulah terus di dalam terang itu, maka pastilah kamu pada akhirnya akan berdiri di atas Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba itu." (Timely Greetings, Vol. 1, No. 8, p. 28)