"Semua penganut kebenaran sekarang hendaknya melihat sekarang bagaimana perlunya meninggalkan setiap angin doktrin itu betapa pun juga ia itu menyenangkan atau masuk akal tampaknya. Ingatlah selalu akan kata-kata : “Bahwasanya, mereka yang pergi menuju ke negeri utara itu telah mendiamkan Roh-Ku di negeri utara.” (Bacalah : buku Paradoks Besar Dari Segala Zaman, hal. 26, 27, Traktat No.2, --- Zakharia 6 : 1-8). Saudara, Saudariku, ambillah doktrinmu hanya dari mangkok keemasan itu (bacalah buku Tongkat Gembala, jilid 2), dan janganlah menjadi seperti ombak-ombak di laut yang diombang-ambingkan angin ke sana kemari --- janganlah dihanyutkan ke sana kemari oleh banyak angin doktrin yang sedang bertiup dengan derasnya dari setiap arah untuk menyesatkan kamu daripada jalan menuju kerajaan yang kekal itu." (Tract 11, p. 12)
"Kamu telah mengetahui akan kenyataan, bahwa tidak ada terdapat kekacauan paham di masa Musa dahulu selama Musa sendiri yang menginterpretasikan Firman Allah itu kepada seluruh umat. Tetapi segera setelah Korah, Datan, Abiram dan lain-lainnya mencita-citakan menduduki jabatan Musa, maka kekacauan paham mulailah. Maka satu-satunya obat yang hanya Allah sendiri yang dapat menemukannya ialah membuat bumi mengangakan mulutnya dan menelan orang banyak penghirup paham itu, yaitu para hamba Allah ciptaan sendiri itu."
"Dalam sejarah kita terdapat bahkan kebanjiran para penterjemah Firman yang lebih besar (penyebab dari berbagai paham masa kini) daripada yang terdapat di masa Musa dahulu. Dan sesuai dengan Wahyu 12 : 15, 16, Tuhan mengamarkan, bahwa Ia akan kembali menggunakan suatu obat yang sama dengan obat kuno dahulu itu untuk melawan pembiakan paham masa kini. Maka orang dapat belajar untuk menghargai jabatan dari Roh Nubuat. Marilah sekarang kita membaca dari hal nasib orang-orang yang memilih untuk terus berjalan di bawah terang ciptaannya sendiri."
"Wahyu 12 : 16 :
"Dalam sejarah kita terdapat bahkan kebanjiran para penterjemah Firman yang lebih besar (penyebab dari berbagai paham masa kini) daripada yang terdapat di masa Musa dahulu. Dan sesuai dengan Wahyu 12 : 15, 16, Tuhan mengamarkan, bahwa Ia akan kembali menggunakan suatu obat yang sama dengan obat kuno dahulu itu untuk melawan pembiakan paham masa kini. Maka orang dapat belajar untuk menghargai jabatan dari Roh Nubuat. Marilah sekarang kita membaca dari hal nasib orang-orang yang memilih untuk terus berjalan di bawah terang ciptaannya sendiri."
"Wahyu 12 : 16 :
'……. dan bumi mengangakan mulutnya, lalu menelan air bah yang disemburkan oleh naga itu dari dalam mulutnya.'"
"Di sini kita saksikan, bahwa suatu obat yang sama yang mengakhiri berbagai paham di masa Musa dahulu akan kembali digunakan untuk mengakhiri semua paham yang ada dalam sejarah kita sekarang ini, satu-satunya alat oleh mana keharmonisan akan dapat dikembalikan di antara semua teman anggota di dalam sidang sendiri, sama seperti juga di antara umat Kristen pada umumnya"
(Timely Greetings, Vol. 1, No. 14, p. 15, 16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar